Review ‘Jurassic World Rebirth’: Dinosaurus Hambar, Bintang Besar Tak Mampu Menyelamatkan!
Para penggemar dinosaurus mungkin harus menelan pil pahit. Film ketujuh dari franchise legendaris, ‘Jurassic World: Rebirth’, yang digadang-gadang akan membawa kesegaran baru, justru menuai kritik pedas.
Meskipun disutradarai oleh Gareth Edwards (Rogue One: A Star Wars Story) dan dibintangi nama-nama besar seperti Scarlett Johansson serta Mahershala Ali, film ini dinilai “ompong” dan gagal menyajikan teror yang diharapkan dari makhluk prasejarah tersebut.
Selama ini, kesuksesan franchise Jurassic Park/World kerap bertumpu pada kekuatan karakter manusianya, yang mampu menarik empati penonton di tengah aksi mendebarkan dan kekacauan yang ditimbulkan dinosaurus. Sayangnya, ‘Rebirth’ justru pincang di bagian ini.
Baca juga: Mantan Bos Lama Sambut Baik Presiden Baru Lyon
Film ini dibebani dengan karakter-karakter yang hambar—sekumpulan tentara bayaran, ilmuwan, dan kapitalis—yang berjuang untuk hidup.
Namun, dosa terbesar sekuel ini adalah kenyataan bahwa dinosaurus yang seharusnya menakutkan, kini terasa kurang mengancam, menghasilkan sekuens aksi yang biasa-biasa saja tanpa ada terbaruan kreatif.
Ambisi Mungil dan Homage yang Gagal
‘Rebirth’ hadir setelah trilogi ‘Jurassic World’ yang sangat menguntungkan (mencetak miliaran dolar di box office global). Film baru ini, dengan star power Johansson, Ali, dan Jonathan Bailey (Bridgerton), diprediksi akan menjadi hit box office besar lainnya, mengabaikan keluhan para kritikus.
Johansson memerankan Zora, seorang ahli operasi rahasia, yang direkrut oleh Martin (Rupert Friend) untuk misi yang sangat rahasia dan ilegal. Lima tahun setelah peristiwa ‘Jurassic World: Dominion’, dengan minat publik terhadap dinosaurus yang semakin memudar, hewan-hewan ini kini hanya menghuni wilayah khatulistiwa Bumi.
Martin menawarkan Zora dan tangan kanannya, kapten kapal ahli Duncan (Ali), jutaan dolar untuk menyusup ke area terlarang demi mendapatkan darah tiga dinosaurus raksasa yang dipercaya mengandung bahan utama obat penyelamat nyawa. Bersama ahli paleontologi Henry (Bailey), tim ini memulai ekspedisi berbahaya, menemukan salah satu pulau berisi dinosaurus mutan yang diciptakan di laboratorium.
Gareth Edwards, dengan rekam jejaknya di film seperti Monsters dan Godzilla, telah menunjukkan kemampuannya menciptakan makhluk luar biasa dengan cara yang menakjubkan.
Dengan David Koepp, penulis dua film Jurassic Park pertama, sebagai penulis skenario, ekspektasi seharusnya tinggi. Namun, ‘Rebirth’ justru terasa memiliki ambisi yang sangat kecil, kesulitan dalam mengeksekusi ide-ide naratif yang sebenarnya berpotensi baru.
Film ini secara sadar meniru Jurassic Park orisinal tahun 1993 yang disutradarai Steven Spielberg. Komposer Alexandre Desplat bahkan meniru tema-tema ikonik John Williams. Namun, upaya homage ini justru menyoroti betapa hambar dan dangkalnya pendekatan Edwards.
Pertemuan manusia dengan makhluk buas yang lapar hampir tidak menghasilkan momen berkesan, baik di darat, laut, maupun udara. Parahnya lagi, karakter-karakternya pun tidak menarik.
Baca juga: Film F1 Brad Pitt Bikin Fans Balapan ke London, Ada Pengalaman McLaren yang Bikin Melongo
Meskipun Scarlett Johansson sering tampil percaya diri sebagai pahlawan aksi di film Marvel, ia jarang bisa bersinar sebagai pahlawan di ‘Rebirth’. Karakternya, Zora, terasa satu dimensi berkat skrip yang kurang memuaskan dari Koepp. Adegan krusial antara Zora dan Duncan di awal film, yang seharusnya membangun ikatan emosional, justru terasa datar. Hal yang sama berlaku untuk pengenalan keluarga biasa yang dipimpin oleh Reuben (Manuel Garcia-Rulfo), yang nantinya harus dilindungi oleh Zora.
Bahkan, karena semua karakter terus-menerus melakukan hal-hal bodoh yang membahayakan mereka, penonton mungkin akan tergoda untuk mendukung dinosaurus yang mencoba melahap mereka. Setidaknya, para makhluk buas itu masih menunjukkan sedikit moxie, dengan tim desain Edwards berhasil menciptakan beberapa dinosaurus mutan yang benar-benar mengerikan dan mengingatkan pada film Alien. Namun, ‘Rebirth’ adalah jenis film di mana sangat mudah menebak karakter pendukung mana yang akan dimakan terlebih dahulu karena mereka tidak memiliki kepribadian – bahkan karakter utama pun terasa seperti umpan dinosaurus yang mudah dibuang.